Senin, 15 Februari 2016

Akibat Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial adalah perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda, ataupun ide gagasan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern.

Perubahan sosial dan perubahan budaya berbeda, tetapi keduanya mempunyai ketrkaitan. Perubahan budaya dapat menyebabkan terjadinya perubahansosial dalam masyarakat. Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial. Namun perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi terhadap sistem nilai budaya.

Faktor-faktor perubahan sosial budaya tersebut secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif. Kita tidak khawatir jika perubahan yang terjadi bersifat positif karena perubahah positif akan memberikan pengaruh baik. Namun, kita harus berhati-hati dengan dampak negatif yang muncul.
a.      Akibat Positif
Perubahan dapat terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian masyarakat dengan gerak perubahan disebut integrasi.
Adapun pengaruh positif dari perubahan sosial budaya:
Perubahan tata nilai dan sikap
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi

b.      Akibat Negatif
Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi.
Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisnya yang meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan.
Demoralisasi
Kesenjangan sosial ekonomi
Kriminalitas
Penyemaran lingkungan

Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan. Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
Perilaku Masyarakat Adanya Perubahan Sosial Budaya
Contoh Perilaku masyarakat karena adanya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
1.      Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat. Sedangkan Demonstrasi adalah gerakan massa yang bersifat langsung dan terbuka serta dengan lisan ataupun tulisan dalam memperjuangkan kepentingan yang disebabkan oleh adanya penyimpangan sistem, perubahan inskonstitusional, dan tidak efektivitas sistem yang berlaku. Hal itu terjadi karena setiap orang atau pihak memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi, apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian. Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antar sesama, karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan orang lain. Akan tetapi aksi protes dan demonstrasi juaga dapat menimbulkan kerusuhan. Sehingga para demonstrator harus bisa menjaga emosi sehingga dapat mencegah adanya kerusuhan.




Tindakan Kriminalitas
Kriminalitas adalah pelanggaran norma hukum yang dilakukan seseorang dan diancam sanksi pidana. Penyebab kriminalitas adalah pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat mental yang tidak stabil. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuhperampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham. Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana. Tindakan kriminal banyak dilakukan oleh orang-orang kecil yang mereka anggap bahwa tindakan itu adalah salah satu tindakan yang dapat mengahsilkan uang. Padahal anggapan itu tidak benar. Karena jika telah terbukti  melakukan tindak kriminal maka kita akan di penjara sesuai hukuman. Dari hal itu, dapat kita simpulkan bahwa tindak kriminalitas itu lebih banyak hal negatif daripada hal positifnya. Meskipun begitu, juga masih banyak orang yang melakukan tindak kriminalitas.



3.      Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan suatu perbuatan yang bersifat antisosial yang dilakukan oleh anak remaja. Kenakalan remaja dapat terjadi karena faktor keluarga tidak harmonis sehingga anak bersikap menentang dan melanggar norma dalam keluarga. Tidak hanya faktor keluarga saja, pergaulan juga merupakan salah satu faktor dari kenakalan remaja. Namun,para remaja memiliki alasan lain bahwa mereka melakukan hal ini disebabkan oleh berberapa hal. Biasanya mereka para remaja melakukan hal ini dikarenakan kurang kasih sayang oleh orang tuanya. Mereka juga biasanya melakukan hal ini dihasut oleh para teman-temannya. Sehingga hal itu memicu para remaja untuk melakukian hal biasa disebut kenakalan remaja. Hal yang biasa dilakukan oleh  remaja adalah merokok pada saat pulang sekolah atau pada saat jam-jam sekolah tetapi mereka membolos sekolah. Selain merokok mereka juga mulai mencoba-coba meminum minuman keras, mecoba narkoba, atau mulai mengendarai kendaraan sendiri sebelum waktunya dengan kebut-kebutan atau digunakan untuk balapan liar. Selain itu mereka juga biasanya melakukan tawuran jika ada sedikit masalah diantara mereka, seperti tawuran antar mahasiswa atau antar pelajar.






4.      Prostitusi
Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan seks, untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang dianggap tak berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, misalnya seorang musisi yang bertalenta tinggi namun lebih banyak memainkan lagu-lagu komersil. Di Indonesia pelacur sebagai pelaku pelacuran sering disebut sebagai sundal atau sundel. Akan tetapi, tidak hanya perempuan yang menjual dirinya tetapi seorang laki-lakipun juga menjual dirinya. Ini menunjukkan bahwa prilaku perempuan sundal itu sangat begitu buruk hina dan menjadi musuh masyarakat, mereka kerap digunduli bila tertangkap aparat penegak ketertiban. Mereka juga digusur karena dianggap melecehkan kesucian agama dan mereka juga diseret ke pengadilan karena melanggar hukum. Pekerjaan melacur atau nyundal sudah dikenal di masyarakat sejak berabad lampau ini terbukti dengan banyaknya catatan tercecer seputar mereka dari masa kemasa. Resiko yang dipaparkan pelacuran antara lain adalah keresahan masyarakat dan penyebaran penyakit menular seksual, seperti AIDS yang merupakan resiko umum seks bebas tanpa pengaman seperti kondom. Tetapi ada beberapahal yang mendasari mereka untuk menjadi sebuah PSK. Hal yang lebih utama adalah keterpaksaan keadaan ekonomi. Tapi juga ada yang menjadi PSK itu hanya untuk kepuasan diri. Oleh karena itu, mereka menjadi PSK.



5.      Pergolakan Daerah
Pergolakan daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan secara serentak dengan banyak cara untuk memaksakan kehendak. Pergolakan daerah yang biasanya berupa konflik-konflik yang terjadi dalam suatu wilayah tertentu mempunyai tujuan untuk memperebutkan atau memperjuangkan suatu kepentingan tertentu yang tidak lagi memperhatikan tatanan hidup yang berdasarkan nilai dan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Kepentingan tertentu itu dapat berupa saling memperebutkan kepentingan ekonomi, kepentingan ras atau sukunya, atau kepentingan yang berlatar belakang agama dan kekuasaan. Di samping itu, pergolakan di daerah dapat juga muncul sebagai akibat kesulitan politik dan kesalahan pendekatan pembangunan yang dilakukan oleh pihak pemerintah pusat. Pergolakan daerah sering diwarnai kerusuhan-kerusuhan dan tindakan separatis atau ingin memisahkan diri. Seharusnya hal pergolakan daerah tidak perlu terjadi jika hanya disebabkan oleh adanya kesalah pahaman. Tetapi, kedua pihak juga harus memikirkan satu sama lain juga, agar tidak ada pihak yang merasa  dirugikan.