Perubahan sosial adalah perubahan
pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Perubahan budaya adalah
perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda,
ataupun ide gagasan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa perubahan sosial budaya
adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan
budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan
dari tradisional menjadi modern.
Perubahan sosial dan perubahan
budaya berbeda, tetapi keduanya mempunyai ketrkaitan. Perubahan budaya dapat
menyebabkan terjadinya perubahansosial dalam masyarakat. Perubahan budaya yang
terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi yang kemudian dapat menimbulkan
gejala perubahan sosial. Namun perubahan sosial budaya dapat bersumber pada
pengalaman baru, pengetahuan baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru,
serta teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan
masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi juga perubahan sistem
nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi
terhadap sistem nilai budaya.
Faktor-faktor perubahan sosial
budaya tersebut secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak
negatif dan positif. Kita tidak khawatir jika perubahan yang terjadi bersifat
positif karena perubahah positif akan memberikan pengaruh baik. Namun, kita
harus berhati-hati dengan dampak negatif yang muncul.
a. Akibat
Positif
Perubahan dapat terjadi apabila
masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan.
Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut
adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian masyarakat dengan gerak perubahan
disebut integrasi.
Adapun pengaruh positif dari
perubahan sosial budaya:
Perubahan tata nilai dan sikap
Berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi
Meningkatnya efektifitas dan
efisiensi
b. Akibat
Negatif
Akibat negatif terjadi
apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri
dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi.
Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai
kehilangan nasionalisnya yang meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan.
Demoralisasi
Kesenjangan sosial ekonomi
Kriminalitas
Penyemaran lingkungan
Penerimaan masyarakat terhadap
perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang
bersangkutan. Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada
keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan
positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau
berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
Perilaku Masyarakat Adanya
Perubahan Sosial Budaya
Contoh Perilaku masyarakat karena adanya perubahan sosial
budaya adalah sebagai berikut.
1. Aksi Protes
dan Demonstrasi
Aksi protes
adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak
puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat. Sedangkan
Demonstrasi adalah gerakan massa yang bersifat langsung dan terbuka serta
dengan lisan ataupun tulisan dalam memperjuangkan kepentingan yang disebabkan
oleh adanya penyimpangan sistem, perubahan inskonstitusional, dan tidak
efektivitas sistem yang berlaku. Hal itu terjadi karena setiap orang atau pihak
memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi,
apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung
sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya
individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau
masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak
langsung sebagai rasa solidaritas antar sesama, karena kesewenang-wenangan
pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan orang lain. Akan tetapi aksi
protes dan demonstrasi juaga dapat menimbulkan kerusuhan. Sehingga para
demonstrator harus bisa menjaga emosi sehingga dapat mencegah adanya kerusuhan.
Tindakan
Kriminalitas
Kriminalitas
adalah pelanggaran norma hukum yang dilakukan seseorang dan diancam sanksi
pidana. Penyebab kriminalitas adalah pertentangan kebudayaan,
perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat mental yang tidak stabil. Pelaku
kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal
adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok,
atau teroris.
Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal
karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau
paham. Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang
ini disebut seorang terdakwa. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah
oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana.
Tindakan kriminal banyak dilakukan oleh orang-orang kecil yang mereka anggap
bahwa tindakan itu adalah salah satu tindakan yang dapat mengahsilkan uang.
Padahal anggapan itu tidak benar. Karena jika telah terbukti melakukan tindak kriminal maka kita akan di
penjara sesuai hukuman. Dari hal itu, dapat kita simpulkan bahwa tindak
kriminalitas itu lebih banyak hal negatif daripada hal positifnya. Meskipun
begitu, juga masih banyak orang yang melakukan tindak kriminalitas.
3. Kenakalan
Remaja
Kenakalan remaja
merupakan suatu perbuatan yang bersifat antisosial yang dilakukan oleh
anak remaja. Kenakalan remaja dapat terjadi karena faktor keluarga tidak
harmonis sehingga anak bersikap menentang dan melanggar norma dalam keluarga.
Tidak hanya faktor keluarga saja, pergaulan juga merupakan salah satu faktor
dari kenakalan remaja. Namun,para remaja memiliki alasan lain bahwa mereka
melakukan hal ini disebabkan oleh berberapa hal. Biasanya mereka para remaja
melakukan hal ini dikarenakan kurang kasih sayang oleh orang tuanya. Mereka
juga biasanya melakukan hal ini dihasut oleh para teman-temannya. Sehingga hal
itu memicu para remaja untuk melakukian hal biasa disebut kenakalan remaja. Hal
yang biasa dilakukan oleh remaja adalah
merokok pada saat pulang sekolah atau pada saat jam-jam sekolah tetapi mereka
membolos sekolah. Selain merokok mereka juga mulai mencoba-coba meminum minuman
keras, mecoba narkoba, atau mulai mengendarai kendaraan sendiri sebelum waktunya
dengan kebut-kebutan atau digunakan untuk balapan liar. Selain itu mereka juga
biasanya melakukan tawuran jika ada sedikit masalah diantara mereka, seperti
tawuran antar mahasiswa atau antar pelajar.
4. Prostitusi
Pelacuran atau prostitusi adalah
penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan
seks, untuk uang.
Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering
disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Dalam
pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang
dianggap tak berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, misalnya seorang
musisi yang bertalenta tinggi namun lebih banyak memainkan lagu-lagu komersil.
Di Indonesia pelacur sebagai pelaku pelacuran sering disebut sebagai sundal
atau sundel. Akan tetapi, tidak hanya perempuan yang menjual dirinya tetapi
seorang laki-lakipun juga menjual dirinya. Ini menunjukkan bahwa prilaku
perempuan sundal itu sangat begitu buruk hina dan menjadi musuh masyarakat,
mereka kerap digunduli bila tertangkap aparat penegak ketertiban. Mereka juga
digusur karena dianggap melecehkan kesucian agama dan mereka juga diseret ke
pengadilan karena melanggar hukum. Pekerjaan melacur atau nyundal sudah dikenal
di masyarakat sejak berabad lampau ini terbukti dengan banyaknya catatan
tercecer seputar mereka dari masa kemasa. Resiko yang dipaparkan pelacuran
antara lain adalah keresahan masyarakat dan penyebaran penyakit menular seksual, seperti AIDS yang
merupakan resiko umum seks bebas tanpa pengaman seperti kondom. Tetapi ada
beberapahal yang mendasari mereka untuk menjadi sebuah PSK. Hal yang lebih
utama adalah keterpaksaan keadaan ekonomi. Tapi juga ada yang menjadi PSK itu
hanya untuk kepuasan diri. Oleh karena itu, mereka menjadi PSK.
5. Pergolakan
Daerah
Pergolakan daerah
adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan secara
serentak dengan banyak cara untuk memaksakan kehendak. Pergolakan daerah yang
biasanya berupa konflik-konflik yang terjadi dalam suatu wilayah tertentu
mempunyai tujuan untuk memperebutkan atau memperjuangkan suatu kepentingan
tertentu yang tidak lagi memperhatikan tatanan hidup yang berdasarkan nilai dan
norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Kepentingan tertentu itu dapat
berupa saling memperebutkan kepentingan ekonomi, kepentingan ras atau sukunya,
atau kepentingan yang berlatar belakang agama dan kekuasaan. Di samping itu,
pergolakan di daerah dapat juga muncul sebagai akibat kesulitan politik dan
kesalahan pendekatan pembangunan yang dilakukan oleh pihak pemerintah pusat.
Pergolakan daerah sering diwarnai kerusuhan-kerusuhan dan tindakan separatis
atau ingin memisahkan diri. Seharusnya hal pergolakan daerah tidak perlu
terjadi jika hanya disebabkan oleh adanya kesalah pahaman. Tetapi, kedua pihak
juga harus memikirkan satu sama lain juga, agar tidak ada pihak yang
merasa dirugikan.
jangan lupa kunjungi blog evlash.blogspot.co.id
BalasHapusoke
BalasHapus